Heii…
Jadi tanggal 18 Juni 2016, aku ketemu sama idola aku yang
paling aku sayang di acara Rooftop Party di Singapore. Yah… Aku udah 6 tahun
nge-fans sama dia (sejak 2010) jadi ya tau lah rasanya bisa ketemu sama dia
untuk pertama kalinya. Nah, mungkin kalian udah tau siapa dia, karena emang aku
blak blakan aja ngefans sama dia. Dia adalah Greyson Michael Chance.
Sedikit aja cerita tentang aku sebagai enchancer (nama fans
Greyson). Jadi tahun 2010 aku liat dia di TV, acara Ellen DeGeneres Show. Saat
itu aku ada di Singapore, liburan. Terus ya aku catet nama dia, tapi malah
kelupaan bawa catetan itu dan jadinya lupa namanya.
Terus, kakaknya temenku pasang fotonya Greyson jadi foto
profilnya di sebuah medsos. Aku jadi inget sama dia dan nanya namanya. Dikasi
taulah itu Greyson Chance (mungkin kejadian tahun 2012). Dan dari situ aku
aktif di dunia enchancer. Banyak teman baru, fandom, fanpage, dan berbagai update
tentang Greyson. Rasanya kami (enchancer) udah kayak keluarga. Saling curhat,
saling vicall, saling akrab deh satu sama lain.
Aku pikir aku bisa selamanya gini. Tapi… ada saatnya aku
memilih. Aku punya seorang pacar (sekarang mantan). Aku sayang sama dia. Dia
sayang sama aku, tapi dia gasuka aku dengan sifatku yang sangat mengidolakan
Greyson. Oke, aku akui kalo Enchancer, dan Greyson Chance udah kayak rumahku.
Aku gabisa lepas dari mereka. Tapi, karena aku sayang sama dia, aku keluar dari
enchancer.
Itu tindakan bodoh yang aku lakukan sebagai Enchancer. Pada
akhirnya aku sadar, kalau seseorang menyayangi kamu dengan cara yang benar, dia
akan menyayangi kamu sebagai kamu. Dia gak akan melihat kekuranganmu. Dia bisa
menutup semua kekuranganmu dengan kelebihanmu. Di matanya, kau tanpa
kekurangan, dan dia tak ingin mengubah apapun darimu.
Saat aku sadar, aku terlambat. Aku akhirnya putus sama dia
(dengan berbagai alasan). Dan aku merasa hilang gitu aja. Aku merasa kesepian,
dan bosan, dan sendirian. Gak ada lagi enchancer yang tag aku di fotonya. Gak
ada lagi likes waktu aku post foto Greyson. Gak ada lagi chat-chat update
tentang Greyson dan curhat galau enchancer ngeliat foto/video Greyson. Duniaku
jadi sepi, dan kering.
Bodohnya aku… meninggalkan rumahku, tempat aku seharusnya
berada, hanya untuk cinta yang tidak sungguhan. Padahal teman-temanku, para
enchancer… Mereka peduli sama aku. Waktu aku bilang aku mau keluar, mereka
semua mempertanyakan alasanku. Tapi aku gak memberi kejelasan.
Terlambat untuk menyadari, kalau meninggalkan enchancer
hanya menyiksaku. Karena sebenarnya, aku tidak pernah berhenti mencintai Grey.
Aku memikirkannya, merindukannya. Hanya saja tidak menunjukkannya. Aku salah.
Dan aku memperbaikinya. Aku kembali, meski sedikit terlambat, dan banyak
enchancer mulai diam karena aku yang meninggalkan mereka. Tapi saat aku
kembali, mereka menerimaku, dan tidak memarahi kebodohanku.
Kalau kalian pikir semua selesai, kalian salah. Menjadi
seorang fangirl itu sulit, sangat sulit. Di sekolahku, aku sendirian. Maksudku,
enchancer. Tak ada teman untuk berbagi, dan bercerita. Kebanyakan temanku
adalah K-Popers. Yah… jadi benar-benar tidak ada satupun yang juga enchancer
sepertiku. Aku sendirian di sekolahku. Gak bisa cerita tentang Greyson ke
siapapun. Kalau memaksa cerita juga mereka gaakan ngerti.
Masalahnya bukan disitu aja. Ada beberapa orang yang
berusaha mengubahku. Taulah, membujuk aku agar pindah fandom. Mempertanyakan
kenapa aku terus menerus menyukai Greyson. Kadang emang gak gampang. Gak ngerti
apa yang mereka obrolin (artis korea ada banyak). Susah hang-out sama mereka.
Beda selera baju dan lagu. Tapi aku gak mempermasalahkan semua itu. Emang aku
akui itu gak gampang dan kadang menyakitkan. Sendirian, dan berbeda. Gak enak
banget rasanya. Tapi aku gak menyerah tuh. Aku gak mau meninggalkan enchancer.
Aku gak bisa.
Greyson itu seperti gaya gravitasi, sebuah magnet. Dan aku
hanya salah satu dari miliaran manusia, sebuah jarum dari jutaan jarum. Dan
meski aku mengetahuinya, aku tetap tidak bisa melepaskan diri darinya. Seperti,
Tuhan memang menginginkan aku sebagai enchancer. Karena seberapa sering aku
ingin keluar dan pergi, aku akan selalu kembali. Jadi, aku takkan pergi
meninggalkan enchancer.
Yah… cukup tentang ceritaku. Jadi, aku ketemu Greyson. Aku
akan certain kejadiannya. Langsung aja saat dia keluar menuju panggung. Aku
memegang lengannya. Dan itu cepat banget, aku gak bermaksud menyakiti dia sama
sekali. Tapi rasanya sulit untuk melepaskan tangannya. Lalu ada security yang
menggenggam tanganku, memaksaku melepaskan Greyson. Aku hanya menatap security
itu dengan tatapan sakit hati. Dan ya, tanganku sakit.
Tapi aku berusaha melupakan dan memaafkan. Mungkin dia gak
bermaksud menyakitiku. Dia hanya mengerjakan tugasnya. Tapi tetep aja sakit. Jantungku
serasa sakit setiap aku memikirkan kejadian itu, dan membayangkan tatapannya.
Dia marah, padaku. Bukan Greyson, security itu. Maksudku, aku tidak bermaksud
menyakiti Greyson, aku hanya ingin menyentuhnya. Gak perlu sekasar itu, dan
menyakitiku.
Lupakan… Jadi Greyson menyanyi beberapa lagu. Dia keren
banget !!! Disana aku hanya terpana. Memejamkan mataku, dan mendengarkannya.
Suaranya begitu tenang, dan entahlah… Jantungku berdegup kencang, perutku
seperti terpelintir. Aku ada sebuah Quotes yang sangat cocok untuk
menggambarkan perasaanku saat aku mendengar, atau melihat, atau menyetuh
Greyson :
Ini pasti yang dirasakan Lois Lane saat Superman menawarkan
untuk membawanya terbang. *Reawakened by Colleen Houck.
Greyson kepanasan dan pipinya memerah, lalu rambutnya basah
berantakan. Bisa kalian bayangkan betapa dia kelihatan… umm… aku bahkan tidak
bisa menemukan kata yang sesuai. Menarik ? Bukan. Imut ? Bukan. Tampan ? Yaah,
dia ganteng tapi bukan kata itu… dia kelihatan… indah. Senyumannya, suaranya, matanya,
semua tentangnya. Aku hanya menyukainya, menyayanginya, dan mencintainya tanpa
tau cara berhenti.
Aku sudah selesai dengan mereka yang selalu mengatakan kalau
aku hanya seorang pemimpi. Sudah cukup dengan semua keraguan dan kata-kata
mereka yang membuatku putus asa. Dulu, bertemu Greyson adalah sebuah mimpi.
Tapi sekarang terwujud dan aku bisa mendengarkannya, secara langsung. Jujur
saja, aku lebih menyukai dia menyanyikannya secara live. Suaranya lebih… lebih…
lebih kusuka. Aku benar-benar tidak tau bagaimana mendeskripsikannya.
Pada akhir acara, tanda tangan. Ada fans yang baik
membolehkan aku dan Sonia (aku datang dengan Sonia) untuk duluan. Dan aku
benar-benar kewalahan dengan panitia acara ini. Mereka tidak memperbolehkan
mengambil foto dengan alasan kalau mereka sudah menyiapkan fotografer. Tapi
tidak ada fotografer dan saat aku bertanya mereka hanya bilang kalau gak ada
waktu untuk foto. Apa apaan ! Kalo gitu biarin kita foto sendiri lah.
Untungnya aku minta Sonia untuk ambil videoku. Tapi gak hanya
itu masalahnya. Aku udah menyiapkan kaos bertuliskan “Greyson Chance Signed
This”. Tapi panitia gak memperbolehkan aku membawanya untuk ditandatangani
Greyson. Yang boleh di tandatangani Greyson hanya album ATAU totebag. Uggghh…
benar-benar deh. Jadi aku bawa totebag, dan Sonia bawa albumnya.
Waktu aku maju, aku gemetar hebat bukan main. Aku gugup
banget. Dan aku cuma bilang kalo aku udah ngefans sama dia sejak 2010. Dan dia
bilang “Thank You So Much.” Sambil senyum dan melihat ke mataku. Maksudku, benar-benar
ke mataku. Bukan cuma itu, aku juga memegang tangan Greyson. Dia yang
menjulurkannya, aku langsung mengambilnya tanpa melepaskan tatapanku dari
matanya. Aku menggenggamnya dengan sangat kuat, benar benar… aku ingin waktu
berhenti seketika itu juga. Tangannya yang hangat, menhangatkan tanganku.
Membuatku rileks untuk sejenak. Melelehkan es yang ada di dalamku. Sangat
nyaman, dengan senyumannya, dan rona merah di pipinya. Rasanya aku mau nangis
saat itu juga, tapi security sialan malah menarikku !!! akhhh… aku tau kalian
buru-buru, tapi biarkan aku menikmati momenku dong ! Menyebalkan !!!
Dengan sangat teramat terpaksa, aku melepaskan genggaman
eratku. Melepaskannya. Tepat saat aku turun dari escalator, aku ingat. Aku
belum memberikan hadiahku pada Greyson. Sial ! Bukan hadiah yang berlebih.
Hanya 3 buah polaroids. Fotonya, dengan pesanku. Mewakili enchancer Indonesia.
Aku bahkan tidak bilang kalau aku dari Indonesia ! Astaga ! Greyson benar-benar
membuatku kehilangan keendali atas diriku.
Maaf, aku lupa bilang ini. Tapi ini agak aneh buatku. Jadi,
pada awal acara hujan turun. Memang gak lebat sih, hanya gerimis. Tapi tetap
saja ada banyak payung yang menutupi. Tapi saat Greyson akan keluar, hujan
berhenti. Pelan-pelan. Jadi saat Greyson keluar, tidak ada lagi payung, dan
tidak ada hujan atau gerimis. Yah… Greyson…
Jujur saja, aku belum puas. Aku tidak foto dengannya. Aku
tidak memeluknya. Itu mengesalkan !!! Tapi… aku juga lupa mengatakan ini. Dia
menatapku. Bukan saat tandatangan. Saat dia sedang menyanyi. Menatap kameraku,
lalu aku. Atau sebaliknya. Tapi dia menatapku, dan aku langsung tersenyum
begitu saja. Tatapanya membuat kebahagiaan mengaliriku. Yah, aku tentu
merekamnya, dibantu Sonia beberapa. Aku hanya ingin mengenangnya, dan sudah
kubilang, aku menyukai suaranya saat live.
Aku yakin. Pertemuan kami saat itu hanya sebuah awal. Dan
aku akan bertemu lagi dengannya. Banyak yang bilang itu tak mungkin dan hanya
mimpi. Tapi hey… mimpi bisa menjadi kenyataan. Dan bagiku, Greyson bukanlah
mimpi. Dia adalah rumah. “Dan tak peduli berapa lama atau berapa jauh kita
pergi, kita akan kembali ke rumah. Monica Sandy.”
Yak… gitu aja sih ceritaku. Pokoknya tetap yakin sama diri
kamu sendiri. Ubah paandangan seseorang. Buat mimpi menjadi nyata. Dan bungkam
mereka yang bermulut besar mengatakan kau tidak bisa. Karena itulah yang akan
kulakukan. Sebenarnya kayaknya itu mulai jadi hobbyku deh… hehehe
Artikel ini gak ada maksud nyinggung siapapun. Maksud
artikel ini adalah untuk sharing dan sebagai pengingatku betapa aku mencintai
Greyson Chance. Kalo banyak kesalahan dan kekurangan mohon maklum dan
dimaafkan.
Terima Kasih ^-^
0 komentar:
Posting Komentar