Unwritten

I used to let some things
Unwritten
Not because I want to forget it

But simply because I don't want to

I am afraid I will forget it
But sometimes
It's just better to keep it yourself
Inside your heart
Where no one could read it
Unless if you allow them

I just want to keep some things
Alone
Just me
And I think nothing's wrong with that
Because this world is just not worthy
For your secrets, heart, and beautiful soul

^-^

Ahcim Pergi Dari XG



Merry Christmas and Happy New Year

Meski agak telat, gapapa lah yaa… Aku Cuma pengen cerita aja hari pertama kembali ke SMA Kolese Loyola. Yak, tanggal 5 Januari 2017 aku kembali ke sekolahku di Semarang. Pagi-pagi aku kesiangan karena telat bangun. Hehehe, tapi untungnya gak telat sih. Yah sebenernya ya telat tapi lolos. Parahnya lagi, aku salah kelas pula. Hadehhh… Kacau.
Yah, tapi ada hal lain yang gak menyenangkan juga. Kelasku kehilangan satu anggota, Micha a.k.a Ahcim. Aku sama Ahcim itu udah sekelas sejak sebelum penjurusan. Nah, setelah penjurusan diumumin kalo dia masuk ke IPS. Tapi dia pengen ke IPA, jadi ya dia ikut program uji coba di IPA.
Menurutku program ini bisa menguntungkan, tapi juga bisa menjatuhkan banget. Kenapa ? Menguntungkan karena kalo berhasil kamu bisa jadi anak IPA, kan sesuai minat kamu. Tapi kalo gagal, kamu harus ikut UAS IPS untuk masuk ke IPS, yang mana menurutku akan menyusahkan banget. Secara gitu kan, kita gak dapet materinya, tapi harus ngerjain UAS IPS. Jadi ya pasti akan beresiko banget.
Sedih ya pasti lah ya, namanya juga kehilangan temen sekelas. Apalagi, Ahcim itu gak ngasi kabar apa-apa. Waktu liburan juga dia di group biasa aja. Belakangan dia baru ngilang gitu gapernah muncul di group, tapi ya gak leave juga. Kami sekelas juga gak nyangka kalo Ahcim pindah ke IPS. Dia itu orangnya ceria, dan kayak jadi sumber lawakan XG.
Dari sebelum penjurusan aku kenal Ahcim, dia itu orangnya ceria dan baik banget. Emang kadang dia iseng dan ngeselin juga, tapi semua yang dia lakuin itu membawa kesenangan. Kelas yang tegang dan ngantukin jadi seru karena ada dia. Aku gatau akan gimana kelasku nanti. Tapi kayaknya akan lebih sepi deh.
Yah, tapi yang kuheranin tuh kelasku biasa aja. Gimana ya jelasinnya.. Semua berjalan biasa aja, seolah gaada yang merasa kehilangan. Aku tau lah pasti sifat orang-orang beda, cuma kadang emang kelasku kurang perasaan gitu. Mungkin karena kebanyakan mikirinnya pelajaran terus kali ya, jadi kurang mikirin teman lain.
Aku bersyukur banget bisa di IPA, karena seluruh keluargaku juga mengharapkan itu. Aku jadi saksi kalau gak semua orang bisa mendapatkan apa yang dia mau. Tapi, bukan berarti itu hal yang buruk atau Tuhan tidak adil. Mungkin itu karena Tuhan memiliki rencana yang lain untuk Ahcim. Lagipula dia bercita-cita jadi Koki, jadi mungkin di IPS juga bisa membuatnya berkembang dan bermanfaat juga untuknya.
Yah, gitu aja si cerita yang bikin aku kepikiran sampe sekarang. Kayak, gak trima kehilangan dia yang begitu baik dan seru. Aku harap, meski dia di IPS kami dapat terus berteman dengan baik.


Makasih ^-^

Manusia Secitra Dengan Allah



20160927_083800.jpg20160925_082727.jpg20160925_122129.jpg












BERBICARA
Salah satu contoh bentuk manusia secitra dengan Allah adalah berbicara atau berkomunikasi. Kita berbicara dengan teman, dan keluarga kita dengan berbagai cara. Bahkan saat ini sudah ada banyak media sosial yang dapat memudahkan komunikasi kita dengan orang-orang yang jauh.
Kita dapat dengan mudah dan cepat menghubungi teman kita yang berada di luar negri. Orangtua dapat dengan mudah mengecek kabar anak mereka yang merantau. Kita juga dapat mengetahui berbagai informasi terbaru dengan cepat melalui berbagai media. Semua itu adalah bukti bahwa komunikasi antar manusia sangatlah penting .
Namun bagaimana dengan hubungan komunikasi kita dengan Allah ? Sebenarnya secara tidak langsung Allah juga berkomunikasi dengan kita. Terkadang kita tidak menyadari bahwa Allah sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan kita. Kita sering mengabaikannya dan tidak peduli.
Bevel: Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami yakni hal-hal yang tidak kauketahui.  (YER 33:3)

Berbagai cara dapat Allah lakukan untuk berkomunikasi dengan kita. Dapat melalui orang lain, melalui kata-kata dari buku yang kita baca, atau kata-kata motivasi yang kita temukan, juga dapat melalui para motivator dunia. Ada begitu banyak cara Allah untuk berkomunikasi dengan kita. Kita juga memiliki banyak cara untuk dapat berbicara dengan Allah. Berdoa, bernyanyi, menari, menulis surat, dan banyak cara lain yang diajarkan berbagai agama.
Bevel: Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami yakni hal-hal yang tidak kauketahui.  (YER 33:3)
Namun saat ini media sosial mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat. Apakah media sosial juga menjauhkan kita dari Allah ?
                                                                                                                        Sandy Bachtiar  XG/24



20160930_064702.jpg

MENYIRAM TANAMAN
Flowchart: Predefined Process: Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah di potong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkannya supaya ia lebih banyak berbuah. (YOH 5:1-2)
Bentuk lain manusia secitra dengan Allah adalah saat menyiram tanaman. Kita manusia menyirami, dan merawat tanaman agar tanaman itu dapat tumbuh dengan baik dan akhirnya menjadi tanaman yang indah. Berbunga, berbuah, dan memiliki keharuman yang kita sukai.
Allah juga begitu. Ia menyirami tanaman dengan cara menurunkan hujan. Mungkin, tujuannya juga sama dengan kita manusia. Allah ingin merawat dan menikmati keindahan karya-Nya. Tapi menurutku, Tuhan juga merawat tanaman itu agar dapat kita nikmati keindahannya dan kita manfaatkan dengan baik. Seperti bunga liar yang sebenarnya kalau kita perhatikan juga indah. Juga hutan luas yang ada di Indonesia, untuk kita manfaatkan demi kemajuan dan kebaikan kita. Hanya saja, kita sering salah menggunakannya dan malah menyia-nyiakannya.
Juga, tanaman dapat digambarkan sebagai kita, dan Allah sebagai penyiram tanaman. Allah merawat dan menjaga kita agar kita dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan buah yang baik juga. Namun, ada beberapa dari kita yang meski sudah dirawat dengan baik tetap tumbuh dengan tidak memuaskan dan tidak menghasilkan buah yang baik. Jadi seperti di kitab suci, maka Allah akan memangkas kita. Seperti kita juga akan menebang pohon yang tidak pernah berbuah.
                                                                            
                                                                                                                       Sandy Bachtiar XG/24