![20160927_083800.jpg](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image002.jpg)
![20160925_082727.jpg](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image004.jpg)
![20160925_122129.jpg](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image006.jpg)
BERBICARA
Salah satu contoh bentuk
manusia secitra dengan Allah adalah berbicara atau berkomunikasi. Kita
berbicara dengan teman, dan keluarga kita dengan berbagai cara. Bahkan saat ini
sudah ada banyak media sosial yang dapat memudahkan komunikasi kita dengan
orang-orang yang jauh.
Kita
dapat dengan mudah dan cepat menghubungi teman kita yang berada di luar negri.
Orangtua dapat dengan mudah mengecek kabar anak mereka yang merantau. Kita juga
dapat mengetahui berbagai informasi terbaru dengan cepat melalui berbagai
media. Semua itu adalah bukti bahwa komunikasi antar manusia sangatlah penting .
Namun
bagaimana dengan hubungan komunikasi kita dengan Allah ? Sebenarnya secara
tidak langsung Allah juga berkomunikasi dengan kita. Terkadang kita tidak
menyadari bahwa Allah sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan kita. Kita
sering mengabaikannya dan tidak peduli.
![Bevel: Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami yakni hal-hal yang tidak kauketahui. (YER 33:3)](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image007.gif)
Namun saat ini media sosial
mendekatkan yang jauh, tapi menjauhkan yang dekat. Apakah media sosial juga
menjauhkan kita dari Allah ?
Sandy
Bachtiar XG/24
![20160930_064702.jpg](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image009.jpg)
MENYIRAM
TANAMAN
![Flowchart: Predefined Process: Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah di potong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkannya supaya ia lebih banyak berbuah. (YOH 5:1-2)](file:///C:\Users\user\AppData\Local\Temp\msohtmlclip1\01\clip_image010.gif)
Bentuk
lain manusia secitra dengan Allah adalah saat menyiram tanaman. Kita manusia
menyirami, dan merawat tanaman agar tanaman itu dapat tumbuh dengan baik dan
akhirnya menjadi tanaman yang indah. Berbunga, berbuah, dan memiliki keharuman
yang kita sukai.
Allah
juga begitu. Ia menyirami tanaman dengan cara menurunkan hujan. Mungkin,
tujuannya juga sama dengan kita manusia. Allah ingin merawat dan menikmati
keindahan karya-Nya. Tapi menurutku, Tuhan juga merawat tanaman itu agar dapat
kita nikmati keindahannya dan kita manfaatkan dengan baik. Seperti bunga liar
yang sebenarnya kalau kita perhatikan juga indah. Juga hutan luas yang ada di
Indonesia, untuk kita manfaatkan demi kemajuan dan kebaikan kita. Hanya saja,
kita sering salah menggunakannya dan malah menyia-nyiakannya.
Juga,
tanaman dapat digambarkan sebagai kita, dan Allah sebagai penyiram tanaman. Allah
merawat dan menjaga kita agar kita dapat tumbuh dengan baik dan menghasilkan
buah yang baik juga. Namun, ada beberapa dari kita yang meski sudah dirawat
dengan baik tetap tumbuh dengan tidak memuaskan dan tidak menghasilkan buah
yang baik. Jadi seperti di kitab suci, maka Allah akan memangkas kita. Seperti
kita juga akan menebang pohon yang tidak pernah berbuah.
Sandy
Bachtiar XG/24
0 komentar:
Posting Komentar