Boo!
Halo Pembaca…
Artikel kali ini akan membahas tentang Melampaui Batas. Setiap manusia
berfikir kalau mereka memiliki batasan kemampuan. Kemampuan belajar, berenang,
menghafal, berlari, dan berusaha. Tapi sebenarnya apa itu batas?
Menurutku, Batas adalah sebuah ilusi. Hal yang tidak nyata yang dibuat
manusia dan membuat orang hidup tanpa hal yang mustahil. Untuk apa? Sebenarnya
batas dibuat agar kita dapat melampauinya. Manusia harus dapat hidup melampaui
batasan-batasan yang dibuat orang lain untuknya.
Saat orang lain bilang “Kau takkan bisa.” Berarti orang itu berfikir
kita memiliki batas bukan? Tapi, kita seharusnya tidak terjebak dalam batas
itu. Kita harus dapat melampauinya. Kita harus membuat hal yang dilihat orang
lain tidka mungkin menjadi mungkin.
Kita harus dapat sadar kalau semua batas itu hanya ilusi. Dan, hanya ada
1 batas yang nyata. Yaitu Tuhan / Allah. Manusia bisa terbang, menyelam,
menghafal, dll. Tapi manusia tidak akan bisa sebanding dengan Allah. Dan kita
harus dapat mengabaikan semua batas yang hanya berupa ilusi. Fokus pada tujuan
dan mimpi kita, dan berhasil melampaui batas.
Ada yang bilang, “Tidak mungkin.” Dan ada yang meragukan kemampuan kita.
Maka, kita harus membuktikan pada mereka kalau kita bisa. Dalam cerita
melampaui batas ini, aku akan bercerita mengenai Aku.
Nah, Aku bersekolah di SMP swasta yang biasa saja. Di sekolah,
peringkatku juga biasa. Aku bukan murid yang selalu ranking 1, bukan ketua
OSIS, bukan ketua kelas, dan bukan siswa teladan. Tapi, orangtuaku memiliki
harapan yang tinggi padaku. Mereka ingin aku bersekolah di SMA yang bagus, dan
ingin aku jadi orang yang sukses.
Sebenarnya, tujuan hidupku sederhana, aku hanya ingin bahagia. Tidak
perlu jadi kaya, dan memiliki banyak harta. Aku hanya ingin bahagia dan
membahagiakan orang lain. Tapi, bukankah hal itu sangat sulit? Bahagia dan
membahagiakan orang lain.
Kembali ke topik utama… Melampaui Batas.
Jadi, intinya aku akhirnya mendaftar ke SMA X yang dipilihkan
orangtuaku.
Pada suatu saat, guruku bertanya “Besok SMA kamu mau dimana?” Aku
menjawab “Kalau gak di SMA V ya di SMA X bu.” Kemudian guruku berkata “Kalau
kamu mau masuk di SMA V mungkin bisa, tapi kamu ikut gelombang pertama. Tapi
kalau di SMA X, ya gak tau. Soalnya di SMA X standarnya lebih tinggi.”
Aku langsung merasa ragu. Aku jadi meragukan diriku sendiri. “Kalau
guruku aja berfikir begitu… Mana bisa aku masuk SMA X ?” Aku semakin takut aku
tidak dapat diterima di SMA X itu.
Tapi, aku tetap mendaftar di SMA X. Aku menanti pengumuman dengan sangat
takut. Aku tidak mau gagal. Aku ingin membuktikan kalau aku bisa. Aku tidak mau
orangtuaku kecewa. Aku HARUS bisa masuk ke SMA X. Begitu banayk orang
mendukungku. Aku gak bisa mengecewakan mereka.
Dan akhirnya, pada tanggal 10 November 2015, pengumuman penerimaan siswa
baru di SMA X. Dan, aku DITERIMA. Air mata langsung mengalir di kedua pipiku.
Senangnya bukan main. Aku berhasil. Aku bisa melampaui batasku. Aku bisa
membuktikan ke guruku kalau dia salah telah meragukanku.
Mereka yang meragukanku, dan tidak percaya kalau aku bisa… Biarlah
mereka terdiam dengan mulut terbuka dan tidak percaya. Aku berhasil melampaui
batas yang mereka buat untukku. Aku berhasil.
Jangan pernah meragukan kemampuan seseorang. Penakut bisa jadi
pemberani. Bodoh bisa menjadi Genius. Miskin bisa menjadi Kaya. Tapi, jangan
bertinggi hati karena akan selalu ada 1 batas manusia, yaitu Tuhan. Kaya bisa
menjadi miskin. Pintar bisa menjadi bodoh. Semua bisa hilang sesaat.
Yep yep yep… Sekian deh cerita aku.
Inget ya, nama sekolah, dll semua udah diganti. Mohon maaf kalau ada
banyak kesalahan kata kata atau pengetikan disana-sini. Jangan sakit hati atau
marah. Diambil poditifnya aja. ;)
Makasih ya yang udah sering baca ceritaku. <3
Bye… ^-^
0 komentar:
Posting Komentar