Bagaimana Jika...



Guruku pernah bertanya “Bagaimana jika kamu tertangkap ISIS dan kamu dipaksa untuk ikut ajaran mereka ? Jika kamu ikut mereka, kamu harus meninggalkan agamamu, dan ikut ajaran mereka. Jika tidak, kamu akan mati.”
Semua murid yang ditanyai menjawab mereka memilih untuk MATI. Lalu guruku bertanya padaku, dan aku menjawab “Aku pilih ikut ajaran mereka. Tapi aku tidak meninggalkan agamaku.” Sepertinya gururku tidak merenungi kata-kataku, sehingga dia tidak mengerti. Dan dia berkata sambil menatapku “Saya memilih mati sebagai martir untuk Allah.”
Hal ini yang bisa dibilang heroik, berani, dan setia. Tapi bodoh.  Kenapa? Karena mereka melakukan yang Tuhan minta, bukan yang Tuhan butuhkan. (perumpamaan)
Kau berani untuk mati demi Tuhan. Kau tidak mau meninggalkan agamamu karena kau sangat mencintai Tuhan. Kau tidak ingin mengkhianati Tuhan. Kau merelakan nyawamu untuk mempertahankan keyakinanmu pada Allah. Dan, kau meninggal. Mereka membunuhmu.
Lalu apa? Kau meninggal, lalu apa? Masuk surga? Darimana kau yakin kalau kau akan masuk surga ? Kau sengaja membiarkan mereka membunuhmu tanpa perlawanan. Apakah itu termasuk bunuh diri ? Meskipun kau melakukannya untuk Allah ?
Aku tidak membenarkan keputusanku untuk mengikuti ajaran mereka, tetapi tidak melupakan agamaku. Karena hal itu mungkin sama seperti menyangkal Allah. Tetapi, sebenarnya apa itu sebuah penyangkalan ? Apakah Tuhan melihat hanya dari bibir kita saja ? Tidak, Tuhan melihat hati kita. Bibir kita berbohong, tetapi tidak dengan hati kita. Dan tidak, aku tidak akan menyangkal Tuhan dalam hatiku.Aku akan selalu menjadi anaknya, dan aku bangga akan hal itu. Dan aku akan memperjuangkannya.
Coba kita renungkan lagi. Jikalau kita semua memilih untuk mati, lalu siapa yang akan memperjuangkan iman ? Siapa yang akan berjuang untuk Allah ? Kalau kita memilih untuk mati, maka kita mengakhiri harapan iman kita. Harapan kalau iman kita dapat bangkit melawan kesalahpahaman iman ISIS. Bukankah itu artinya mereka menang ?
Jangan berfikir aku akan menyerah dan merelakan Allah dan imanku. Aku, tidak akan mati karena menyerah. Aku akan mati sebagai pejuang. Aku akan memperjuangkan imanku, sampai akhir. Biarkan mulutku menyangkal Tuhan, tapi 1 hal yang pasti. Aku tidak akan menyangkal Allah dalam hatiku.
Bagaimana bisa kalian menyerah dan bersedia mati ? Lalu siapa yang akan menjadi harapan dan berjuang demi iman dan kebenaran ? Kita akan membiarkan mereka menjajah dunia ini ? Membiarkan dunia ini hancur dan tenggelam kedalam kegelapan dan kehancuran ? Jika kalian begitu, aku tidak. Aku tidak ingin menyangkal Allah, tetapi aku juga tidak mau menyerah dan berhenti memperjuangkan Iman dan Tuhan yang kupercaya. Aku ingin berjuang sebagai tentara Allah.
Jika pada akhirnya aku harus kalah, maka biarlah aku kalah sebagai pejuang dan petarung. Bukan sebagai orang yang mati menyerah tanpa berjuang. Terkadang, kita bisa memilih untuk memberikan yang diinginkan Allah, atau memberikan yang dibutuhkan Allah. Dan setelah 2 tahun, jawabanku tidak berubah. Aku tetap memilih untuk “mengikuti ajaran mereka, tetapi tidak meninggalkan agamaku.”
Guruku mungkin tidak merenungkan jawabanku. Tapi  bukan masalah. Karena setiap orang memiliki pilihan dan tujuan hidup masing masing. Jangan menyalahkan seseorang karena pilihan mereka, semua orang memiliki keputuusan sendiri dalam menentukan pilihan mereka. 

Aku seorang PETARUNG bukan seorang yang BERHENTI BERUSAHA.


Jangan menyerah Tuhan akan memberimu kekuatan yang kau butuhkan untuk bertahan.


Dia yang bersujud di hadapan Allah bisa menghadapi siapapun.



Selama kau tau kalau Tuhan ada untukmu, siapapun yang melawanmu bukanlah masalah.
 Oke Oke... Mohon maaf kalau banyak kekurangan. Artikel ini hanya berupa pendapat saya, bukan untuk mengundang konflik atau pertengkaran yang berkepanjangan.
Sedikit pesan moral lagi... Beranilah mengambil keputusan yang berbeda untuk hasil yang berbeda juga. 
Satu lagi, Dengarkan, dan Renungkan setiap jawaban sebelum membantah. 
Udah, sekian aja artikel kali ini. Maafin kalo masih banyak typi atau kata-kata yang gak enak. Semoga bermanfaat. :) Dan, ya. Aku seorang Katholik. 

Terima Kasih ^-^

0 komentar:

Posting Komentar