Wali Kelas



Haiii....
Dalam artikel ini, aku akan bahas tentang Wali Kelas. Ini karena denger beberapa keluhan dari temen aja sih, dan jadilah artikel ini. Selamat membaca..

Semua kelas pasti memiliki Wali Kelas. Sebenarnya, kenapa sebuah kelas memerlukan seorang wali kelas? Apa peran seorang wali kelas ? Haruskah sebuah kelas memiliki seorang wali kelas? Mengapa?

Oke, mari kita bahas mengenai sosok wali kelas, dan bagaimana seharusnya seorang wali kelas melakukan tugasnya.
Seorang wali kelas adalah guru yang dipercaya untuk menjaga suatu kelas sebagai pembimbing, bukan hanya sebagai pengajar. Meskipun terlihat sepele, sebenarnya menjadi seorang wali kelas bukanlah hal yang seharusnya disepelekan dan dianggap tidak penting.
Seorang wali kelas harus bisa membimbing semua murid yang ada dalam kelas yang menjadi tanggung jawabnya. Memberi nasehat, bina karakter, pesan moral, motivasi, dll kepada siswa adalah tugas dan kewajiban pokok wali kelas. Wali kelas harus bisa membina dan mengatur kelasnya dengan adil.
Jika ada muridnya yang bertengkar, wali kelas harusnya menjadi orang pertama yang melerainya, barulah setelah wali kelas tidak bisa menyelesaikan masalah, guru BP dan Kesiswaan bertindak. Kalau sekarang, ada yang bertengkar, dipanggil ke kantor BP, diberi sanksi, lalu dibiarkan. Lalu, apa peranan seorang wali kelas dalam menjaga dan membimbing kelasnya?
Seorang wali kelas harus menjadi orang pertama yang tau tentang kelasnya. Nilai rata-rata, kekompakan, pertemanan, semangat belajar, keluhan murid, dll. Wali kelas harus dapat menjadi orang yang dipercaya kelasnya untuk menjadi tempat bercerita mengenai guru lain, keadaan kelas, ketertiban kelas, dll. Seorang wali kelas juga harusnya dapat membangun semangat, kekompakan, dan memotivasi murid dalam belajar.
Apa gunanya seorang wali kelas yang tidak bertanggung jawab? Wali kelas yang meninggalkan kelasnya saat ada kerusuhan. Wali kelas yang pergi saat kelasnya sedang melakukan rapat. Wali kelas yang tidak peduli dengan kekompakan dan semangat kelas. Wali kelas yang memiliki ratusan pekerjaan yang lebih penting daripada membina dan mendampingi kelasnya. Wali kelas yang membimbing kelasnya dengan SETENGAH HATI.
TIDAK ADA. Tidak ada gunanya sebuah kelas memiliki wali kelas seperti paragraph diatas. Lebih baik kelas tidak memiliki wali kelas. Karena memang, wali kelas memiliki banyak tugas dan tanggung jawab atas kelasnya.Maka dari itu, jangan jadikan wali kelas sebagai sambilan guru.
Menjadi wali kelas murid SD bukan masalah besar. Paling masalahnya hanya bertengkar, menangis, dan masalah kekanakan. Tapi menjadi wali kelas SMP dan SMA? Jauh berbeda dengan SD. Kenapa? Karena SMP dan SMA adalah dimana murid berkembang menjadi remaja. Dimana murid masih labil dengan keputusannya dan mengambil keputusan spontan.
Seorang wali kelas, harus siap dan mampu menghadapi emosi remaja yang beragam. Kalau seorang wali kelas sibuk dengan berbagai pekerjaan yang menghalanginya mendampingi kelasnya, JANGAN meminta guru lain untuk mendampingi kelas.
Perasaan guru, dengan wali kelas terhadap kelas itu berbeda. Seorang guru memiliki misi *membuat para siswa pintar dan mengerti yang dijelaskan.* Sedangkan seorang wali kelas seharusnya memiliki misi tambahan *mengembangkan dan membimbing murid.* Jadi, kalau seorang wali kelas terlalu sibuk untuk mendampingi kelasnya, lebih baik MENGUNDURKAN DIRI.
Bukan karena tidak pantas (meski sebenarnya memang tidak pantas). Tapi, karena muridnya. Kasihan para murid yang percaya dan memiliki harapan pada wali kelas mereka, tapi wali kelas mereka tidak sempat mendampingi rapat kelas atau bahkan tidak peduli dengan apa yang terjadi dengan kelas.
Jika ditanya “apakah sebuah kelas memerlukan wali kelas?” Jawabannya adalah “Iya.” Sebuah kelas memang memerlukan wali kelas. Tapi, bukan wali kelas yang hanya melihat jabatan, ingin eksis, ingin terkenal, dan sok gaya. Sebuah kelas memerlukan wali kelas yang peduli.
Memang sederhana. Seorang wali kelas yang baik hanya digambarkan oleh sebuah kata. PEDULI. Tapi sebenarnya, kata itu sangat teramat berarti untuk kelas.
Saat rapat, wali kelas mandampingi. Tidak perlu memimpin rapat, hanya perlu mendampingi dan kalau ada kekurangan, wali kelas mengingatkan. Saat ada konflik murid, wali kelas melerai dan menyelesaikan masalah tanpa perlu guru BP. Saat murid kehilangan kekompakan, wali kelas membangkitkan semangat dan kekompakan kelas.
Kelas tidak memerlukan wali kelas yang popular, banyak jabatan, nggaya, eksis, modern, cantik, ganteng, galak, kaya, killer, dll. Kelas hanya memerlukan seorang wali kelas yang peduli.
Dan, kita tidak pernah tau betapa hal yang sepele bagi kita dapat menjadi hal yang sangat berharga bagi orang lain. 
Mungkin wali kelas tidak pernah bermaksud untuk tidak peduli. Dia hanya memiliki kesibukan yang snagat penting dan tidak bisa dihindari. Dan sebenarnya, wali kelas ingin mendampingi murid-muridnya. Tapi, kalau tak ada bukti, semua keinginan itu hanya mimpi belaka. Para murid tidak bisa melihat kedalam kepala guru. Jadi kalau guru tidak bertindak, dan membuktikan kasih dan kepeduliannya, semua yang dia rasakan tidak berarti.
Guru menyayangi muridnya. Murid membutuhkan guru. Dan karna itulah siswa dan guru harus dekat. Murid membepercayai guru. Dan guru dapat menyampaikan kasihnya. Karna terkadang, masalahnya adalah komunikasi dan saling mengerti. Wali Kelas yang tidak mengerti itu, hanya guru yang ingin lebih dipandang murid. Dan guru seperti itu tidak berguna, selain menodai misi guru yang sebenarnya. 


 PENDIDIKAN
adalah senjata terkuat
yang bisa kau gunakan untuk
MERUBAH DUNIA
~NELSON MANDELA


Oke. Sekian artikel kali ini. Dan yaa, masih ada banyak kesalahan kata-kata dan kalimat yang mungkin kurang sempurna. Ini gaada maksud nyinggung guru-guru loh... Cuma sharing pendapat aku aja karna banyak temen yang ribut soal wali kelas
Semoga bermanfaat.
Terima kasih ^-^

0 komentar:

Posting Komentar