Aku sedang ada di sebuah mall bersama kedua adikku, Karen
dan Nelson juga kedua sepupuku, Cecil dan James. Kami pergi ke TimeZone (Sebuah
tempat permainan). Disana kami bermain macam-macam mainan yang seru dan
mendapat banyak tiket yang bisa ditukar dengan hadiah.
Tapi tiba-tiba aku melihat seorang anak kecil yang tangannya
dipenuhi darah. Dia mimisan. Karena aku juga sering mimisan, aku jadi ingin
menolong. Belum sempat aku menolong, dia menghampiri seorang cowo. Dag.. Dig..
Dug.. Rasanya aku bisa merasakan detak jantungku. Oke, juju raja cowo ini
keren, kece, dan kelihatannya sih baik. Nb : Kelihatannya dia juga blester,
muka bule gitu. :v
Cowo itu langsung membawa anak kecil itu pergi. Dia
meninggalkan permainannya yang belum selesai. Permainan basket (wow, anak
basket). Tiba-tiba, James, Karen dan Nelson memainkan (melanjutkan) permainan
cowo itu.
Ughhh… Rasanya aneh. Aku langsung bilang ke Cecil kalau aku
merasa gak enak mereka memainkan permainan cowo itu yang belum selesai. Belum
lagi ada tiket milik cowo itu yang ditinggalkan begitu saja. Jadi, aku dan
Cecil pergi mencari cowo itu. Menurut pengalaman pribadi, jelas cowo itu akan
pergi ke toilet.
Dan, yak. Saya benar sekali. Saat aku baru berbelok dari
lorong ke kamar mandi, cowo itu dan ank kecil itu keluar dari toilet. Refleks,
aku langsung berbalik. Mau mati rasanya menahan jantungku yang mau meledak.
Rasanya bingung banget harus bilang apa ke dia dan gimana cara memulai
percakapan. Aku gak mau membuat kesan yang buruk karena banyak orang langsung
meilaiku negative saat bertemu.
Cecil hanya tersenyum melihat tingkah bodohku. Dia keluar
dari lorong. Berfikir cepat! Aku langsung menghentikannya. “Sorry.” Kata pertama
yang aku ucapkan. “kamu yang tadi main basket ya?” dia melihatku dan menjawab “iya”
aku lupa dia senyum atau nggak. Sejenak aku melihat Cecil yang juga sedang
melihatku. Senyum aneh muncul di wajahku. “Um… permainannya dimainin sama
sodara-sodara aku. Maaf ya.” Dug.. dug.. dug… mau copot jantungku.
Tapi lalu dia bilang “oh, iya gakpapa kok.” Langsung aku
berfikir CARI TOPIK LAGI! Spontan “Oke. Ini adiknya gakpapa?” Dia senyum OMG! “Iya.
Tadi dia mimisan.” “Ohh…” Cuma itu yang bisa aku bilang! Sial, aku bisa aja
nasehatin biar adeknya gak mimisan, Tanya nama, apapun! Tapi aku malah diem.
Bodo! Bodo! Bodo! Aku sama sekali gak mikirin kalau mungkin aku gak akan bisa
ketemu sama dia lagi!
Setelah balik ke TimeZone, aku mengambil tiket cowo itu dan
menghampirinya. Dia sedang bersama dengan beberapa temannya mungkin? Pokoknya
bersama beberapa laki-laki lain, kelihatannya sih lebih tua daripada cowo itu.
Dan lagi-lagi aku bertingkah bodoh. Dan kata “Sorry” keluar lagi dari mulutku!
Dia menerima tiket itu dan tersenyum sambil berterimakasih. Awww…
Akhirnya selesailah pertemuanku sama dia. Yah, kadang sambil
main aku sambil liatin dia main basket sih. Atau dia main sama adeknya. Pokoknya
liatin dia gitu. Mana si Cecil sama Karen malah berusaha ngambil foto dia lagi.
Dia jadi kadang ngeliat ke arah kami. Kan rasanya jadi aneh, jangan-jangan dia
berfikir aku aneh?! Ughh… Ntahlah apa yang dia pikirin tentang aku.
Setelah itu aku, Karen, Cecil, Nelson, dan James pergi ke
supermarket. Saat sednag menyegel tas (aturan supermarket), James bilang kalau
tas Nelson ketinggalan di TimeZone. Spontan aku langsung lari ke TimeZone.
Capek banget rasanya. TimeZone dan supermarket itu beda lantai, dan jaraknya
juga lumayan jauh. Meski pakai escalator, tetep aja capek.
Disana, ada dia (alasan lain aku datang) lagi menukar tiket
sama teman-temanya. Tapi, aku langsung pergi ke tempat Nelson meninggalkan
tasnya. Untunglah, tas itu masih ada dan tidak ada yang mengambil. Langsung aku
ambil tas itu dan aku peluk dengan sangat erat. Barulah berasa kelelahanku berlari
dengan sangat buru-buru.
Lagi-lagi mata nakalku melihat ke arahnya. OMG OMG OMG. Dia
melihatku! Aku bingung dan aku hanya terdiam saja sambil memeluk tas seperti
orang bodoh. Dan lalu, dia tersenyum. Yaampun, manisnya… Aku langsung membalas
senyumnya. Dan lagi-lagi aku bertindak bodoh. Aku malah langsung berbelok ke
arah keluar TimeZone.
Nelson baru sampai di TimeZone. Aku langsung memberikan tas
itu padanya. Dan aku secara otomatis dan karena salah tingkah. Aku bilang “Fak
ya!” Mungkin agak keras, ntahlah. Semoga cowo itu gak dengar. Semoga semoga
semoga. Aku dan Nelson langsung pergi meninggalkan TimeZone. Aku gak berani
lagi melihatnya. Aku langsung kabur gak melihat ke belakang. Selesai
pertemuanku dengannya dan menyukainya tanpa mengenal namanya.
Kupikir aku akan bisa melupakannya. Tapi aku salah besar dan
aku benar-benar tidak bisa melupakannya. Dia malah datang ke dalam mimpiku
dengan senyumannya ya menenangkan. Dan
sampai sekarang, 5 Maret 2016… Dia datang ke mimpiku sebanyak 3 kali! Gila.
Pertama, aku melihatnya sekilas dengan sweater hitam yang
dia pakai saat aku bertemu dengannya. Dia berdiri, dan tersenyum. Tapi lalu aku
kabur, aku sadar itu dia. Tapi ntah bagaimana aku pergi.
Kedua, aku dan seorang cowo gandengan dan rasanya kayak kita
pacaran. Aku sekilas melihat mukannya. Tapi aku gak yakin, aku hanya tau kalau
itu dia. Dia nggandeng aku. Sweet.
Ketiga, aku chatting sama dia. Dia bilang kalau rumahnya ada
di depan sekolahnya. Ntah gimana aku lalu datang ke sekolahnya dengan supriku.
Aku melihat ada beberapa anak keluar, dan lalu ada seorang anak yang
kelihatannya blester. Dia bukan anak yang mimisan. Tapi ntah gimana aku tau
kalau anak kecil itu adik dari cowo itu. Terus aku menunggu cowo itu keluar.
Belum aku melihat wajahnya, supirku menjalankan mobil meninggalkan sekolah itu.
Mimpiku masih berlanjut, tapi gak penting. Aku tidak berhasil melihatnya.
Lebih anehnya lagi, sekarang aku gak inget wajahnya. Tapi aku
yakin, saat aku ketemu dia, aku tau itu dia. Dan aku berharap pertemuan aku dan
dia yang kedua akan lebih baik. Ntah kapan, biar Tuhan yang memutuskan. Tapi
sekarang, aku hanya bisa mikirin dia, dia, dan dia. Seorang cowo yang sama
sekali gak aku kenal. Seorang cowo dengan senyuman yang super manis dan
menenangkan. <3
Yeay.... Oke, sekian artikel ini. Ini beneran loh, bukan fiktif. Aetikel ini juga sama sekali gak bermaksud nyinggung siapapun. Ini cuma berbagi pengalaman aja. Nama tokoh udah di ganti ya. Kalo ada kesalahan kata-kata dan pengetikan harap maklum. Masih pemula.
Terima Kasih ^-^
0 komentar:
Posting Komentar