Indonesiaku Berubah



Haiii…
Belakangan ini aku agak kekurangan motivasi, jadi maafin kalo mungkin artikel-artikel aku agak kurang bermutu atau apalah. Tapi, ini blogku, jadi aku cuma pengen nge-share apa yang aku suka, karyaku, pengalamanku, dan pendapat-pendapatku. Karena kadang, beberapa hal tidak dapat diucapkan dengan kata-kata, dan malah akan lebih baik tersampaikan melalui huruf-huruf di atas kertas, atau di layar, tau lah maksudku…
Oooppss.. aku hampir lupa sama yang mau aku tulis di artikel ini. Aku pengen ngomongin soal kasus-kasus gila yang harus dihadapi negriku tercinta, Indonesia. Langsung tau dong kalian… Yak, sekarang tuh lagi rame banget ngomongin pemerkosaan, pembunuhan, pelecehan seksual, penghinaan, dan banyak deh pokoknya.
Tau gak kalian apa kesamaan dari semua kasus itu ? Tik tok tik tok tik tok tik tok… Krriing!!! Waktu habis. Kesamaan dari semua kasus itu adalah… pelakunya. Manusia. Kalian tau dong, manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Kenapa ? Karena manusia memiliki akal budi, dan manusia bisa menaklukkan ciptaan Tuhan yang lainnya.
Nah… Menurut kalian, hal ini mengecewakan banget gak sih ? Jujur ya, aku sebagai manusia merasa kecewa sama para pelaku kasus-kasus itu. Kalian pasti pernah liat kan, video kucing yang mati kelindes roda mobil dan ada temennya yang nungguin dia, berusaha ngebangunin dia (https://www.youtube.com/watch?v=GFLEHvPJRHQ). Terus ada berita tentang monyet yang nyelamatin temennya (https://www.youtube.com/watch?v=f3GcvvcMTg0). Terus ada beruang nolongin burung gagak (https://www.youtube.com/watch?v=afsMBoX_Ob0). Terus masih ada banyak banget video-video lain. Itu yang terekam loh… Ps : Itu link videonya kalo kalian gapercaya.
Manusia sekarang menyakiti sesama manusia. Padahal, hewan aja nolongin hewan lain yang beda spesies loh… Manusia emang makhluk yang gak pernah puas. Udah dikasih buah-buahan, mereka minta ikan di laut, udah dikasih, minta daging hewan, dikasih daging hewan, terus minta hewan-hewan yang buas, udah dapet, terus sekarang malah menyerang sesama manusia. Manusia emang snagat kurang bersyukur, dan aku sangat berterima kasih sama Tuhan yang masih memaafkan dan tidak memusnahkan manusia. Meskipun manusia sudah menghancurkan bumi.
Kadang aku berfikir, gimana kalau kita hidup masih dalam cara lama ? Motor diganti kuda, mobil diganti kereta kuda. Dimana belum ada Hp, dan manusia berkomunikasi satu sama lain. Okelah, teknologi emang berguna, berguna banget palah. Tapi, apa kita ingin hidup seperti ini ?
Kita berusaha untuk terhubung dengan mereka yang jauh dari kita, tapi kita malah semakin jauh dari mereka yang ada di dekat kita. Aku rasa itu salah. Dan keadaan seperti itu hanya akan membuat kita hidup dalam mimpi dan angan-angan. Kita pacaran jarak jauh, kita ikut-ikutan yang dipake temen kita di luar negri, kita ngerasa bahasa luar itu lebih keren dan bermanfaat dari bahasa sendiri, kita pengen tinggal di luar negri, blablabla.
Gimana kalo Tuhan menciptakan lautan untuk suatu alasan. Untuk memisahkan kita. Agar kita bisa jadi diri kita sendiri. Tapi Tuhan juga menyayangi manusia yang gapernah puas, dan membolehkan mereka menciptakan berbagai alat untuk menaklukan jarak yang Dia buat.
Aku memilih untuk hidup di dunia yang lama. Dimana semua damai, gaada perang, penjajahan, perbudakan, dan semua itu. Dimana bumi masih hijau dan indah. Karena sebelum zaman teknologi, dan sebelum negaraku mulai kehilangan kepribadiannya, negara ini dijuluki Taman Firdaus Dari Timur. Kalian gak percaya ? Mau bukti ? Gampang. Search aja di google. Karena ada penjelajah dari luar yang menemukan Indonesia, dan berfikir kalau negara ini sangat indah. Maka, dia mengusulkan nama Indonesia, yang artinya Taman Firdaus. Kurang lebih sih gitu, kalo gasalah.
Dan, liatlah gimana manusia zaman sekarang. Membuat aku semakin takut untuk tumbuh dewasa. Karna aku takut akan jadi seperti mereka. Manusia tak berperasaan yang menyakiti, bahkan membunuh sesamanya, dan bangga akan hal itu. Sekarang harga nyawa di Indonesia memang sudah murah. Pembunuha dianggap biasa, dan sering terjadi. Penanganannya juga bercanda. Jadi orang lain gaakan takut buat ngelakuinnya. Bukan apa-apa, tapi negara ini butuh ketagasan.
Nyawa orang gak bersalah dianggap remeh. Terus kenapa nyawa koruptor, pembunuh, perampok, dan penjahat dihargai, dan malah diampuni. Menurutku para criminal gak mutu yang bisanya cuma ngerusak nama bangsa Indonesia dan merusak martabat manusia itu, lebih gak pantas hidup daripada korban-korban mereka. Kalo mereka udah ngebunuh orang lain, suruh aja mereka ngebunuh diri sendiri.
Maaf, psycho aku kumat.
Intinya, Indonesia itu sekarang bukan Indonesia yang dikenal negara-negara lain. Bukan negara yang bersatu melawan penjajahan. Bukan negara yang jaya. Bukan negara yang berani dan kuat. Pemimpin-pemimpinnya aja terlalu egois untuk memikirkan rakyatnya, hidup dalam kemewahan, meski mereka gak bekerja keras.
Sedangkan rakyatnya ? Petani tuh, yang udah jelas kerjanya, ngasi makan negara. Mana ? Miskin mereka. Padahal mereka yang nanem padi, mencangkul, panas-panasan, dan jelas capek. Lha… Para pejabat ? Tidur doing kerjaannya. Mending gausah kerja, waktu kerja malah tidur. Keenakan mereka, Cuma tidur aja dibayar mahal. Gak adil banget lah… untung aja para petani baik, gak demo. Belum lagi nelayan, buruh, TKI, TKW, guru, banyaaakkk…
Coba liat negara ini yang dulu. Bersatu meski dijajah. Presiden berjuang bersama rakyat melawan penjajah. Berani melawan penjajah meski kalah jumlah dan peralatan. Dan negara ini berhasil melakukannya. Dan sekarang itu sama aja… Cuma para penjajah udah berhasil menyusup di negara ini. Kita masih bisa berjuang dan mengalahkannya. Tapi… caranya itu bukan komen di facebook, nge-twitt gaje di twitter, poting di IG, atau ngegossip satu sama lain. Gaguna woyy… Gaguna.
Kita harus bisa berubah. Kembali jadi negara yang jaya, dan ditakuti negara-negara lain. Menghargai karya bangsa. Karna Indonesia juga sebenernya bisa bikin karya-karya yang keren kalo ada dukungan biaya dan pendidikan dari pemerintah (gak di korup ya). Sayangnya… karya bangsa dibandingin sama karya luar. Kayak ngebandingin anak 2 taun sama anak 17 taun lahh… Tapi inget, anak 2 taun akan tumbuh jadi anak 17 taun, dan anak 17 taun dulunya adalah anak 2 taun.
Udahlah, itu aja. Semoga kalian ngerti maknanya ya. Ini gak maksud nyinggung sapa-sapa. Jadi, aku gak pengen ni artikel jadi kontoversi. Bisa jadi duta ntar, repot dehh.. Kalo ada yang ngerasa ya maapin, dan semoga anda berubah menjadi lebih baik. Kalo gak ya… kelaut aje lu. Candaaa… :v

Makasih ^-^

0 komentar:

Posting Komentar